SahabatQQ - Panggil saja aku bams. Aku sudah memiliki istri tetapi belum ada momongan. Dikarenakan istriku
yang belum siap untuk menjaga anak jadi kami berhubungan badan menggunakan alat kontrasepsi.
Namun langsung memutuskan untuk menikah bukannya kenapa tapi aku memang menghindari diri dari permaianan adegan seperti dalam cerita seks 17 tahun di luar nikah. Usiaku baru menginjak 25 tahun sedangkan istriku 24 tahun kamipun bekerja di tempat yang sama, dan memang selama ini kami bertemu di tempat kerja ini. Karena itu banyak teman kantor kami yang sudah tahu kalau kami memang sepasang kekasih
Kini aku tinggal di rumah Via istriku bersama dengan kedua orang tuanya dan satu orang adik perempuannya Tia namanya. Dia masih seorang pelajar SMA dan sudah kelas 3, Tya seorang gadis yang pendiam juga dilihat dari wajahnya dia memang lebih cantik dari kakaknya yakni istriku. Warna kulitnya saja Via kalah dengan Tya yang memiliki warna kulit putih bersinar.
Sedangkan istriku memiliki kulit kuning langsat turun dari kulit ayahnya, sedangkan Tya nurun dari mamanya. Kedua mertuaku memiliki sebuah minimarket yang lumayan jauh dari rumah, mereka berdua mengelola sendiri tempat usaha tersebut. Jadi pulangnya selalu larut malam, karena itu mereka meminta aku dengan Via tinggal bersama mereka agar dapat membantu dalam keluarganya
Seperti halnya menyiapkan sarapan karena memang keluarga mertuaku tidak memakai jasa pembantu. Layaknya pengantin baru kamipun sering melakukan adegan seperti dalam cerita seks 17 tahun jika ada waktu, baik itu sepulang dari kantor ataupun baru dari bangun pagi. Apalagi jika malam hari tidak ada waktu yang terbuang bagi aku dan juga istriku Via dia selalu menuruti nafsu sexku yang begitu besar.
Hingga akhirnya ketika memasuki usia 4 bulan perkanikahan kami istriku sakit, entah kenapa dia selalu mengalami pendarahan yang terjadi akibat siklus haid yag tidak teratur, kami sudah konsultasi pada dokter dan hasilnya istriku harus istirahat terlebih dahulu. Akhirnya mau tidak mau aku harus berhenti dulu dari melakukan cerita sex bersamanya.
Tapi sebagai laki-laki yang memang tinggi libidonya, akupun sering ingin melakukannya tapi dengan siapa aku sendiri tidak tahu. Hingga pada suatu hari saat berada di rumah kebetulan hari itu hari minggu dan aku berada di rumah dengan Tya adik iparku. Sedangkan Via membantu mertuaku menjaga minimarket mereka, sebenarnya Tya juga sering membantu tapi saat ini dia bilang kalau akan jalan bareng temannnya
Tapi sebelum dia pergi kami berada di teras belakang, aku sedang memperhatikan burung yang aku pelihara begitu juga Tya yang saaat itu sedang membersihkan sepatunya. Dengan pakaiannya yang mini serta super ketat membuat lekuk tubuhnya begitu jelas terlihat, sampai-sampai aku merasa kontolku ikut bergerak di dalam celana dalamku dan akupun sering mencuri pandang padanya
Aku lihat Tya berdiri akupun segera memeperhatikan burungku, dan tanpa aku sadari kaki kami saling sangkut. Tyapun jatuh tersungkur tepat di atas tubuhku, dengan sigap aku langsung memeluk tubuhnya “OOouuwww… maaf mas…” Dia terlihat malu namun tetap berada di atas tubuhku karena tanganku begitu erat memeluknya, seperti biasa kontolkupun ikut bergerak di dalam celana.
Karena aku hanya memakai celana santai jadilah kontolku begitu kentara dirasa oleh paha Tya yang menempel pada selangkanganku. Dan entah siapa yang memulai kamipun saling berciuman di lantai teras belakang itu, aku dekap erat leher belakang Tya sehingga dia tidak bisa bergerak aku lumat bibirnya dengan lembut bahkan aku mainkan lidahku dalam rongga mulutnya.
Saat itu juga aku melihat Tya mendesah “OOoouugghh.. mas.. Braaam.. jaaangaaan… aaaahhhhh… aaaaaaaahhh….” Tanganku mulai berani meremas toketnya apalagi tanktop yang dia pakai membuat toketnya seakan menantang untuk segera aku remas, Tyapun bergelinjangan dengan sedikit gerakan menarik tubuhnya dari dekapan eratku. Namun kini bukan hanya tanganku kakiku juga ikut menahan tubuhnya
Mungkin karena merasakan nikmatnya kuluman bibirku kini Tya membalas ciumanku dengan mesra juga “OOoouuuuugghh… aaaaaggghh.. sayaaang.. kitaaa..pindaah yaaaa..” Kataku berbisik pada Tya dan dia tidak menjawab, namun aku lihat dia begitu pasrah padaku dengan perlahan aku bangun lalu aku gendong tubuh Tya dan membawanya masuk kedalam kamarnya.
Di sana kami masih berdiri dan aku lepas pekaian Tya dengan lembut aku dorong tubuhnya dengan menempelkan bibirku pada bibirnya. Begitu dia rebahan di atas kasurnya saat itulah akumenindihnya
“OOOOOUUUgghh… maaas…. aaaggggghh… saaakit….. aaaaagggghhh…. aaaaaaaagggghhhhh…. aaaaaagggghh.. ” Erangannya sambil menjambak rambutku.
Perlahan akupun bergerak di atas tubuhnya begitu kontolku mampu menerobos keperawanannya. Memek Tya mulai mengeluarkan darah segar dan aku tahu dia masih perawan.
Kini dia tidak lagi mengerang tetapi mendesah dengan penuh kenikmatan
“OOOOOuuuuuuggghhhh… aaaaggggghh… aaaggghh.. niiikmmaaaat.. maaas… aaaaggggghhh…” Aku tersenyum mendengarnya lalu aku kecup bibirnya.
Lama kami melakukan gerakan seperti dalam cerita seks hingga akhirnya kontolku menegang dalam memek hangat Tya. Dan tidak berapa laa kemudian akupun mengerang panjang “Aaaaaggghh… aaaaggggghhh… aaaaaaagggghhhhh…. aaaaaaaggggghhh… aaaaaaggggghhhhh…… aaaaaaggggg..” Muncrat seluruh sperma dalam kontolku memenuhi lubang memek Tya yang sudah basah
Akupun memeluk erat tubuhnya dan aku cium berulang kali Tya. Diapun membalas pelukanku sambil menangis “Gimana nich mas.. Tya belum pernah melkaukan hal ini.. nanti Tyaaa… ” Aku memeluknya sambil berusaha menenangkan. Sampai akhirnya Tya terdiam lalu dia kembali menciumku, sejak itulah kami sering melakukan adegan cerita seks ini di rumah bahkan kami sering juga sewa kamar hotel
yang belum siap untuk menjaga anak jadi kami berhubungan badan menggunakan alat kontrasepsi.
Namun langsung memutuskan untuk menikah bukannya kenapa tapi aku memang menghindari diri dari permaianan adegan seperti dalam cerita seks 17 tahun di luar nikah. Usiaku baru menginjak 25 tahun sedangkan istriku 24 tahun kamipun bekerja di tempat yang sama, dan memang selama ini kami bertemu di tempat kerja ini. Karena itu banyak teman kantor kami yang sudah tahu kalau kami memang sepasang kekasih
Kini aku tinggal di rumah Via istriku bersama dengan kedua orang tuanya dan satu orang adik perempuannya Tia namanya. Dia masih seorang pelajar SMA dan sudah kelas 3, Tya seorang gadis yang pendiam juga dilihat dari wajahnya dia memang lebih cantik dari kakaknya yakni istriku. Warna kulitnya saja Via kalah dengan Tya yang memiliki warna kulit putih bersinar.
Sedangkan istriku memiliki kulit kuning langsat turun dari kulit ayahnya, sedangkan Tya nurun dari mamanya. Kedua mertuaku memiliki sebuah minimarket yang lumayan jauh dari rumah, mereka berdua mengelola sendiri tempat usaha tersebut. Jadi pulangnya selalu larut malam, karena itu mereka meminta aku dengan Via tinggal bersama mereka agar dapat membantu dalam keluarganya
Seperti halnya menyiapkan sarapan karena memang keluarga mertuaku tidak memakai jasa pembantu. Layaknya pengantin baru kamipun sering melakukan adegan seperti dalam cerita seks 17 tahun jika ada waktu, baik itu sepulang dari kantor ataupun baru dari bangun pagi. Apalagi jika malam hari tidak ada waktu yang terbuang bagi aku dan juga istriku Via dia selalu menuruti nafsu sexku yang begitu besar.
Hingga akhirnya ketika memasuki usia 4 bulan perkanikahan kami istriku sakit, entah kenapa dia selalu mengalami pendarahan yang terjadi akibat siklus haid yag tidak teratur, kami sudah konsultasi pada dokter dan hasilnya istriku harus istirahat terlebih dahulu. Akhirnya mau tidak mau aku harus berhenti dulu dari melakukan cerita sex bersamanya.
Tapi sebagai laki-laki yang memang tinggi libidonya, akupun sering ingin melakukannya tapi dengan siapa aku sendiri tidak tahu. Hingga pada suatu hari saat berada di rumah kebetulan hari itu hari minggu dan aku berada di rumah dengan Tya adik iparku. Sedangkan Via membantu mertuaku menjaga minimarket mereka, sebenarnya Tya juga sering membantu tapi saat ini dia bilang kalau akan jalan bareng temannnya
Tapi sebelum dia pergi kami berada di teras belakang, aku sedang memperhatikan burung yang aku pelihara begitu juga Tya yang saaat itu sedang membersihkan sepatunya. Dengan pakaiannya yang mini serta super ketat membuat lekuk tubuhnya begitu jelas terlihat, sampai-sampai aku merasa kontolku ikut bergerak di dalam celana dalamku dan akupun sering mencuri pandang padanya
Aku lihat Tya berdiri akupun segera memeperhatikan burungku, dan tanpa aku sadari kaki kami saling sangkut. Tyapun jatuh tersungkur tepat di atas tubuhku, dengan sigap aku langsung memeluk tubuhnya “OOouuwww… maaf mas…” Dia terlihat malu namun tetap berada di atas tubuhku karena tanganku begitu erat memeluknya, seperti biasa kontolkupun ikut bergerak di dalam celana.
Karena aku hanya memakai celana santai jadilah kontolku begitu kentara dirasa oleh paha Tya yang menempel pada selangkanganku. Dan entah siapa yang memulai kamipun saling berciuman di lantai teras belakang itu, aku dekap erat leher belakang Tya sehingga dia tidak bisa bergerak aku lumat bibirnya dengan lembut bahkan aku mainkan lidahku dalam rongga mulutnya.
Saat itu juga aku melihat Tya mendesah “OOoouugghh.. mas.. Braaam.. jaaangaaan… aaaahhhhh… aaaaaaaahhh….” Tanganku mulai berani meremas toketnya apalagi tanktop yang dia pakai membuat toketnya seakan menantang untuk segera aku remas, Tyapun bergelinjangan dengan sedikit gerakan menarik tubuhnya dari dekapan eratku. Namun kini bukan hanya tanganku kakiku juga ikut menahan tubuhnya
Mungkin karena merasakan nikmatnya kuluman bibirku kini Tya membalas ciumanku dengan mesra juga “OOoouuuuugghh… aaaaaggghh.. sayaaang.. kitaaa..pindaah yaaaa..” Kataku berbisik pada Tya dan dia tidak menjawab, namun aku lihat dia begitu pasrah padaku dengan perlahan aku bangun lalu aku gendong tubuh Tya dan membawanya masuk kedalam kamarnya.
Di sana kami masih berdiri dan aku lepas pekaian Tya dengan lembut aku dorong tubuhnya dengan menempelkan bibirku pada bibirnya. Begitu dia rebahan di atas kasurnya saat itulah akumenindihnya
“OOOOOUUUgghh… maaas…. aaaggggghh… saaakit….. aaaaagggghhh…. aaaaaaaagggghhhhh…. aaaaaagggghh.. ” Erangannya sambil menjambak rambutku.
Perlahan akupun bergerak di atas tubuhnya begitu kontolku mampu menerobos keperawanannya. Memek Tya mulai mengeluarkan darah segar dan aku tahu dia masih perawan.
Kini dia tidak lagi mengerang tetapi mendesah dengan penuh kenikmatan
“OOOOOuuuuuuggghhhh… aaaaggggghh… aaaggghh.. niiikmmaaaat.. maaas… aaaaggggghhh…” Aku tersenyum mendengarnya lalu aku kecup bibirnya.
Lama kami melakukan gerakan seperti dalam cerita seks hingga akhirnya kontolku menegang dalam memek hangat Tya. Dan tidak berapa laa kemudian akupun mengerang panjang “Aaaaaggghh… aaaaggggghhh… aaaaaaagggghhhhh…. aaaaaaaggggghhh… aaaaaaggggghhhhh…… aaaaaaggggg..” Muncrat seluruh sperma dalam kontolku memenuhi lubang memek Tya yang sudah basah
Akupun memeluk erat tubuhnya dan aku cium berulang kali Tya. Diapun membalas pelukanku sambil menangis “Gimana nich mas.. Tya belum pernah melkaukan hal ini.. nanti Tyaaa… ” Aku memeluknya sambil berusaha menenangkan. Sampai akhirnya Tya terdiam lalu dia kembali menciumku, sejak itulah kami sering melakukan adegan cerita seks ini di rumah bahkan kami sering juga sewa kamar hotel
No comments:
Post a Comment